Setelah melalui berbagai proses rekrutmen, Manchester United akhirnya sudah memutuskan siapa manajer mereka selanjutnya.

Bos Ajax, Erik ten Hag, resmi menjadi manajer The Red Devils per musim depan, demikian pengumuman pihak klub. Pria Belanda itu menjadi manajer permanen kelima semenjak Sir Alex Ferguson memutuskan pensiun tahun 2013.

Jadi, mengapa pilih Ten Hag? Sebenarnya apa yang ia tawarkan? Pendekatan taktik apa yang akan ia implementasikan di Old Trafford? Dan bagaimana penunjukkan dirinya memengaruhi kebijakan transfer Man United?

Soal preferensi formasi, Ten Hag menggunakan 4-4-2 (dengan lini tengah berbentuk wajik) di awal-awal karier kepelatihannya sebelum bertransformasi jadi 4-3-3.

Namun saat ini dia lebih sering memakai 4-2-3-1, yang tentunya familiar buat skuad Man United saat ini, mengingat itu adalah sistem yang sama dengan yang dahulu dipakai Ole Gunnar Solskjaer, dan formasi yang juga kadang diandalkan manajer interim, Ralf Rangnick.

Juga, seperti Rangnick, Ten Hag suka ketika timnya bermain sepakbola yang energik, berorientasi penguasaan bola, dengan para pemain melakukan pressing dari depan.

Namun, Rangnick sampai saat ini tak kunjung mampu mengimplementasikan gaya ini selama empat bulan menukangi Setan Merah, dan bahkan sampai mempertanyakan kualitas fisik skuadnya.

Ralf Rangnick Manchester United Premier League 2021-22 GFX

Getty

Benar saja, pemain Man Utd rasanya tidak terlihat punya fisik mumpuni untuk terus-terusan menggedor tim lawan dengan pressing seperti yang diminta Rangnick selama 90 menit penuh, apalagi karena belum pernah bermain seperti itu di bawah Solskjaer.

Jadi, agar pendekatan intensif seperti itu bisa berhasil, Ten Hag mesti meningkatkan level stamina pemainnya, dan mendorong mereka untuk bermain dengan komitmen yang lebih menggigit.

Bicara memang gampang, jangan lupa beberapa pemain Man United dilaporkan mengeluhkan sesi latihan racikan Rangnick dan stafnya.

Tetapi suara sumbang itu tak akan bisa sembunyi ketika Ten Hag tiba nanti. Pemain yang sebelumnya pernah bekerja bersama pria Belanda itu memberi testimoni betapa merincinya perencanaan sesi latihan Ten Hag.

Dia disebut-sebut amat mengandalkan video analisis dan bisa tiba-tiba menghentikan sesi kalau ada pemain yang salah posisi.

Ten Hag mungkin boleh sedikit lega karena Rangnick sudah mengultimatum petinggi United bahwa mereka harus merekrut pemain baru yang memiliki fisik dan agresi mumpuni untuk memainkan sepakbola seperti itu.

GOAL memahami bahwa United sudah menyusun daftar target transfer buat tiap-tiap posisi prioritas, dan nama-nama ini akan dipresentasikan kepada sang manajer baru, yang lalu akan menjadi faktor penentu pemain mana yang bakal direkrut.

Juga dipercaya bahwa manajer baru bakal diizinkan mempresentasikan targetnya sendiri kepada petinggi.

Lebih cepat lebih baik, makanya pihak MU ingin segera meresmikan manajer baru, yakni demi membangun skuad baru buat musim depan sesegera mungkin.

Tapi pemain mana dari skuad saat ini yang sudah cocok dengan gaya bermain Ten Hag?

Bruno Fernandes Jadon Sancho Manchester United Premier League 2021-22 GFX

Getty

Fred, Bruno Fernandes, Jadon Sancho, dan Scott McTominay adalah pemain-pemain yang paling sering melakukan pressing, jadi mestinya tak kesulitan beradaptasi. Paul Pogba juga cukup sering pressing, tetapi diprediksi bakal hengkang ketika kontraknya habis musim panas nanti.

Pressing juga merupakan bagian kunci dari gaya bermain Donny van de Beek, dan dengan kehadiran Ten Hag, gelandang Belanda itu, yang saat ini sedang dipinjamkan ke Everton, kemungkinan besar akan disambut kembali dengan tangan terbuka ke Old Trafford oleh bekas bosnya.

Namun anggota skuad yang tua-tua mungkin akan segera ‘dibersihkan’.

Kontrak Juan Mata dan Edinson Cavani habis musim panas nanti dan disebut akan pergi, sementara Nemanja Matic, 33 tahun, juga diprediksi tak akan ambil bagian dari proyek kebangkitan Old Trafford.

Lalu nasib Cristiano Ronaldo bagaimana? Dia tidak pressing seperti yang diminta Ten Hag, tetapi merupakan topskor Man United lintas ajang musim ini, jadi keputusan besar bakal diambill; adakah ruang buat striker subur Portugal itu di era baru United?

Penting juga untuk mengingat bahwa United memprioritaskan striker baru musim panas nanti, dengan dedengkot Tottenham, Harry Kane, amat diminati.

Ten Hag juga harus memutuskan nasib Marcus Rashford, yang terseok-seok dengan cukup menyedihkan musim ini.

Tetap saja, Ten Hag sukses menghidupkan kembali karier Sebastien Haller setelah striker Pantai Gading itu kesulitan di West Ham, jadi mungkin dia bisa menyulap Rashford juga.

Salah satu elemen kunci kesuksesan Ajax tentunya adalah keterampilan untuk gerak cepat di fase transisi, tetapi di sektor itu United cukup lemah mengingat susunan lini tengah mereka.

Karenanya, pihak klub berharap bisa membeli gelandang kelas dunia buat musim 2022/23, dengan Declan Rice dari West Ham menjadi kandidat No.1.

Declan Rice West Ham Premier League 2021-22 GFX

Getty

Namun, sepakat dengan West Ham bukan perkara mudah. Manajer mereka, David Moyes, menegaskan bahwa jenderal lapangan tengahnya itu baru akan dilepas kalau ada tawaran di atas £150 juta.

Rasanya United nyaris mustahil tunduk pada permintaan harga selangit tersebut, tetapi mereka tetap saja harus mendapatkan sosok gelandang yang bisa memberi komando dari lini tengah dan mampu menyambung permainan kalau ingin bersaing dengan tim-tim terbaik dunia.

Tak berhenti di sana, permasalahan lini belakang juga menjadi kekhawatiran. Apalagi karena pendekatan Ten Hag membutuhkan full-back menyerang yang efektif, sehingga bisa menjadi pertanda buruk buat Aaron Wan-Bissaka, yang kapabilitas ofensifnya perlu dipertanyakan.

Sudah jelas bahwa Luke Shaw punya kepiawaian menyerang, tetapi bek kiri Inggris itu harus meningkatkan penampilannya secara besar-besaran jika ingin mempertahankan posisi di starting XI Ten Hag.

Ten Hag juga harus memutuskan siapa partner reguler Raphael Varane di posisi bek sentral, dengan Victor Lindelof dan Eric Bailly jauh lebih terampil dengan bola dibandingkan Harry Maguire, yang rasanya semakin ‘ambyar’ tiap laga.

Jangan salah: akan ada korban-korban nama besar begitu Ten Hag tiba nanti, lebih-lebih karena dia tak ragu memercayai pemain muda, yang amat cocok dengan tradisi Man United.

Jadi, youngster mana yang bakal untung besar dengan kedatangan Ten Hag? James Garner bersinar dipinjamkan ke Nottingham Forest, Anthony Elanga semakin membuktikan dia pantas mendapatkan posisi di tim utama Rangnick.

Ada banyak talenta muda lainnya di tim U23 dan di bawahnya lagi yang bisa cocok dengan taktik Ten Hag, tapi tak bisa dipungkiri bahwa akan ada perombakan besar-besaran di tubuh skuad Man United.

Korbannya? Mungkin Ronaldo, mungkin Maguire. Mungkin dua-duanya.

By BeritaSkor

BeritaSkor - Situs Berita dan Update Skor Terbaru (Update Setiap Hari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *